Senin, 18 November 2013

Radang amandel (bahasa Inggris: tonsillitis) adalah infeksi pada amandel yang kadang mengakibatkan sakit tenggorokan dan demam. Tonsil atau amandel adalah benda bulat mirip bakso yang berada di belakang kiri dan kanan tenggorok kita.
Benda satu ini turut berperan dalam sistem pertahanan tubuh karena mengandung sel khusus yang mampu menangkap dan membunuh bakteri atau virus yang masuk ke dalam mulut atau tenggorok. Pada anak usia 4-10 tahun, tonsil demikian aktifnya sehingga masalah                                                                                    kesehatan yang berkaitan dengan organ ini banyak dijumpai.



Tonsil mempunyai kesamaan dengan adenoid. Letaknya di belakang rongga hidung sehingga sulit dilihat. Diperlukan alat khusus untuk melihatnya. Bila tonsil meradang, adenoid pun ikut meradang. Radang tonsil adalah infeksi pada tenggorok yang menyebabkan pembengkakan (inflamasi) tonsil. Penyebab radang tonsil adalah virus dan bakteri. Seringkali merupakan kelanjutan dari pilek. Pilek dapat menyebar dari pasien ke orang lain pada saat ia batuk dan bersin.

Cairan infeksi dari hidung dan tenggorok akan menyebar ke orang lain. Selain itu, faktor daya tahan tubuh pasien, lingkungan, dan makanan turut berperan dalam munculnya radang tonsil. Bila amandel ini hanya datang 1—2 kali dalam setahun, pada anak berusia 4—9 tahun adalah normal. Setelah terjadi radang tonsil, tonsil bisa benar-benar sembuh atau bisa juga tidak dapat kembali sehat seperti semula. Penyembuhan yang tidak sempurna akan menyebabkan peradangan ringan pada tonsil.
Apabila keadaan ini terjadi berulang kali, kuman yang jahat akan bersarang di dalam tonsil dan terjadi peradangan menahun. Fungsi pertahanan tonsil yang tadinya bagus, akan berkurang bahkan hilang. Inilah salah satu alasan kenapa tonsil dengan kondisi tersebut sebaiknya dioperasi atau dibuang. Alasan lain, bila ukuran tonsil sudah terlalu besar dan menutup jalan napas, akan menyebabkan gangguan jalan napas terutama saat tidur yang ditandai dengan mendengkur. Pada kondisi yang parah, napas bisa berhenti saat tidur. Bila kualitas tidur buruk, pasokan oksigen ke otak pun menjadi buruk sehingga anak sering mengantuk.
Fungsi amandel atau tonsil yang sangat penting, yaitu pertahanan tubuh menyebabkan amandel sangat rawan terkena infeksi, namun amandel atau tonsil ini akan menurun fungsinya seiring usia. Itulah mengapa amandel paling sering ditemukan pada anak-anak usia 3-7 tahun, sebaliknya sangat jarang ditemukan usia remaja sampai dewasa.

 Tanda dan gejala tonsillitis
 Secara klinis peradangan ini ada yang akut (baru), ditandai dengan nyeri menelan (odinofagi), dan tidak jarang disertai demam. Sedangkan yang sudah menahun biasanya tidak nyeri menelan, tapi jika ukurannya cukup besar (hipertrofi) akan menyebabkan kesulitan menelan (disfagia)

Gejala umum tonsilitis meliputi:
a.       merah dan / atau bengkak amandel
b.      putih atau kuning patch pada amandel
c.       tender, kaku, dan / atau leher bengkak
d.      sakit tenggorokan
e.       sulit menelan makanan
f.       batuk
g.      sakit kepala
h.      sakit mata
i.        tubuh sakit
j.        otalgia
k.      demam
l.        panas dingin
m.    hidung mampetTonsilitis akut disebabkan oleh bakteri dan virus dan akan disertai dengan gejala sakit telinga saat menelan, bau mulut, dan air liur bersama dengan radang tenggorokan dan demam. Dalam hal ini, permukaan tonsil mungkin merah cerah atau memiliki lapisan putih keabu-abuan, sedangkan kelenjar getah bening di leher akan membengkak.

Penyebab tonsillitis

Penyebab sebagian besar tonsilitis adalah pilek virus ( adenovirus, rhinovirus, influenza, coronavirus, RSV ). Hal ini juga dapat disebabkan oleh virus Epstein-Barr, herpes simpleks virus , cytomegalovirus, atau HIV. Yang paling umum menyebabkan kedua adalah bakteri. Para bakteri penyebab umum paling adalah Group A-hemolitik streptokokus β ( GABHS ), yang menyebabkan radang tenggorokan.

Kurang bakteri penyebab umum termasuk: Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, pertusis, Fusobacterium , difteri, sifilis, dan gonore. Dalam keadaan normal, seperti virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mulut, mereka disaring di amandel. Dalam amandel, sel-sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh me-mount sebuah serangan yang membantu menghancurkan virus atau bakteri, dan juga menyebabkan peradangan dan demam.

Infeksi juga mungkin ada di tenggorokan dan sekitarnya, menyebabkan peradangan pada faring. Ini adalah area di bagian belakang tenggorokan yang terletak di antara dalam kotak suara dan tonsil. Tonsilitis dapat disebabkan oleh bakteri streptokokus Grup A, mengakibatkan radang tenggorokan. Viral tonsillitis mungkin disebabkan oleh berbagai virus  seperti virus Epstein-Barr (penyebab infeksi mononucleosis ) atau adenovirus. Kadang-kadang, tonsilitis disebabkan oleh infeksi dari spirochaeta dan Treponema, dalam hal ini disebut 's angina Vincent atau-Vincent angina Plaut.

 Diagnosa tonsillitis
Sama halnya dengan penyakit lain, diagnosis penyakit ini juga dilakukan dengan melihat gejala dan penyebabnya. Hanya saja khusus penyakit tonsillitis ini, hasil pemeriksaan fisik atau chek up adalah factor penentuan diagnose pertama. Dan bisa juga didiagnosa dengan cara lain yang tujuannya tetap untuk melihat penyebab timbulnya radang amadel. Tonsil membengkak dan tampak bercak- bercak perdarahan. Ditemukan nanh tipis yang menempel di tonsil. Membran ini bisa diangkat dengan mudah tanpa menyebabkan perdarahan.

 Komplikasi dari tonsillitis

Bila radang tonsil tidak ditangani dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi, seperti berikut.
1)      Infeksi sekunder pada telinga tengah dan sinus.
2)      Abses tenggorok, biasanya hanya satu sisi. Bila ini terjadi, perlu dilakukan tindakan pembedahan untuk mengeluarkan nanah.
3)      Pada kasus yang sangat jarang dapat menyebabkan demam reumatik atau radang ginjal (glomerulonephritis).
4)      Tonsil yang terlampau besar (tonsil kiri menempel dengan tonsil kanan) akan menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan.
5)      Anak yang mengalami serangan radang tonsil berulang kali akan mengalami gangguan pertumbuhan dan sering tidak masuk sekolah. Pengobatan radang tonsil tergantung penyebab dan tingkat keparahannya. Bila ada keterlibatan bakteri, maka dokter akan memberikan antibiotik yang harus diminum teratur. Sebaiknya, anak juga banyak minum air yang sejuk dan makan makanan yang lembut. Hindari makanan yang merangsang tenggorokan, seperti makanan yang terlampau panas, pedas, dan asam. Dokter THT akan menyarankan tonsilektomi (tindakan pengangkatan/ operasi tonsil) jika anak mempunyai satu ataum lebih alasan utama berikut.
6)      Radang tonsil berulang (4 kali serangan dalam setahun selama 2 tahun berturut-turut atau 7 kali dalam setahun).
7)      Tonsil sangat besar sehingga menyebabkan kesulitan bernapas dan terjadi gejala henti napas sejenak saat tidur (obstructive sleep apnea/OSA).
8)      Terjadi gangguan menelan dan penurunan berat badan.
9)      Radang tonsil menetap dan tidak ada respons terhadap pengobatan.
10)  Jenis kuman penyebab radang tonsil adalah streptococcus beta hemolyticus grup A.
11)  Anggapan yang keliru bila setelah tonsil diangkat, anak tidak lagi mempunyai sistem pertahanan tubuh. Peranan tonsil yang telah diangkat akan diambil alih oleh organ pertahanan lainnya di sekitar tenggorok dan tidak ada perbedaan untuk tingkat pertahanan sebelum dan sesudah operasi. Sampai saat ini, tidak ada batasan umur kapan sebaiknya dilakukan operasi tonsil. Namun, operasi jarang dilakukan pada anak di bawah 3 tahun. Proses operasi tonsil dilakukan dengan pembiusan umum. Saat operasi tonsil pada anak, bila bermasalah, umumnya adenoid juga akan ikut diangkat (adenoidektomi). Dalam proses operasi ini sama sekali tidak dilakukan sayatan pada kulit luar.

 Pencegahan tonsillitis
Perawatan untuk mengurangi ketidaknyamanan dari gejala tonsillitis meliputi:
1)      rasa sakit, anti-inflamasi, demam mengurangi obat (acetaminophen, ibuprofen)
2)      sakit tenggorokan lega (obat kumur air garam, belah ketupat, cairan hangat)
Jika tonsilitis disebabkan oleh kelompok A .streptococus , maka antibiotik yang berguna dengan penisilin atau amoksisilin baris pertama sedang. Sebuah macrolide seperti eritromisin digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin. Pasien yang gagal terapi penicilin mungkin menanggapi pengobatan yang efektif terhadap lactamse memproduksi bakteri-beta seperti klindamisin atau amoksisilin-klavulanat.
Aerobik dan anaerobik beta penghasil laktamase bakteri yang berada di jaringan tonsil dapat "perisai" kelompok A streptokokus dari penicilins. Bila tonsilitis disebabkan oleh virus, panjang penyakit tergantung pada virus mana yang terlibat. Biasanya, pemulihan lengkap dibuat dalam satu minggu, namun dapat berlangsung selama dua minggu. kronis kasus dapat diobati dengan tonsilektomi (operasi pengangkatan tonsil) sebagai pilihan untuk pengobatan.





0 komentar:

Posting Komentar